WAHYU FIRMANSYAH BLOG

Ini adalah pengalamanku tentang sebuah penyakit yang boleh dikatakan sangat mengganggu dalam meraih kesuksesan pengidapnya. Hipokondria atau hipokondriak Merupakan sebuah gangguan psikologis yang pengidapnya merasa dirinya sakit padahal sebenarnya dia tidaklah sakit. Gangguan ini setidaknya telah menggangguku selama setidaknya lima tahun. Penyebabnya tidak lain adalah stress. Pada waktu itu jantungku begitu sakit, sering cepat lelah, tangan dan kaki berkeringat, susah tidur, kurang nafsu makan, migren dan vertigo. Karena sakit yang demikian, aku merasa diriku terjangkit suatu penyakit yang membahayakan. Aku sering membaca tulisan tentang gejala-gejala seperti yang aku idap. Dari ciri-ciri tersebut aku membuat kongklusi sendiri bahwa aku mengidap jantung. Semakin aku membaca tulisan yang memuat tentang gejala-yang aku idap dan kesesuainnya dengan yang aku rasa, gejala sakit yang aku rasakan semakin bertambah. Kemudian aku memutuskan untuk medical chek-up, namun hasilnya jantungku tidak

Kemarin ketika terjadi perkuliahan oleh seorang professor di kampus, perdebatan dengan pak professor dengan mahasiswa begitu mengasyikkan. Mungkin kita ambil sisi baiknya saja dari Karl max dengan anti tesanya, dengan terjadinya perdebatan dan tukar menukar pandangan justru disitulah tempat terselipnya pengetahuan. Ada yang lucu menurutku dengan perkuliahan ini. Materi yang dibicarakan oleh pak professor ini adalah PAKEM. Strategi ini adalah akronim dari pembelajaran yang AKTIF, KREATIV, dan MENYENANGKAN. Pembelajaran ini menitik beratkan konstruktivitas. Jadi keaktifan dari pengajar/guru sangat diharuskan sambil bisa menyeimbangkan antara otak kiri dan otak kanan. Teori-teori mengajar yang modern kerap sekali menjadi rujukan pak professor ini, that’s good. Cara mengajar dengan metode ekspositori/ceramah sangat dibenci oleh propesor . Nah, justru disinilah masalahnya, pak professor melarang para guru untuk menggunakan metode ekspositori dalam pembelajaran namun sebaliknya banyak mahasi

Hari-hari ini aku semakin sering surfing ke blog. Dari pada ke website komersial sekarang aku lebih suka ke weblog. Banyak alasan dan manfaat dari pengambilan keputusan ini. 1.weblog jauh dari kepentingan profit maupun politik.”mungkin sebagiannya ada” Bukannya berburuk sangka, aku sering melihat media kadang mem-blow-up beritanya. Bahkan ketika kita memberi comments sering tidak dipublikasikan jika bertentangan dengan kepentingannya. Nah, di blog aku tidak menemukan hal yang kayak gini, semua tulisan flowly like a river, unproffit oriented. 2.ketika kita search di ‘mesin pencari’ tentang suatu keyword tak jarang yang berada di posisi teratas adalah weblog. I like that, itu berarti para blogger adalah manusia yang cerdas dan berwawasan luas. 3.ketika akau membaca tulisan-tulisan para blogger, aku sadar bahwa begitu banyaknya manusia Indonesia yang cerdas. Dan kadang dengan sebab itu aku mengetahui akan begitu sedikitnya ilmu yang aku miliki. Masyarakat yang cerdas, tapi kenapa masyar