Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2008

KEKURANGAN FILM LASKAR PELANGI

Gambar
Tadi malam, dengan semangat 45 serta didorong oleh keinginan luhur saya pun rela mengantri tiket sekitar 1 jam di 21. Setelah menonton saya sedikit kecewa dengan suguhan dari mira lesmana dan Riri Riza ini. Filmnya terlalu monoton dan banyak beberapa adegan yang ingin di-improve justru membuat film menjadi gimana gitu... Begitulah kalau saya terlalu memberi ekspektasi besar kepada sesuatu. Saya termasuk "pembaca fanatik" (begitu yang dinamakan Riri Riza terhadap pembaca novel laskar pelangi) novel ini. Interpretasi saya terlalu beda dengan Riri Riza. Beberapa adegan yang menurut saya harus ada namun dihilangkan. berikut beberapa yang menurut saya harus ada dan gak masuk akal: perkenalan pertama sekolah antar siswa "first day school" di SDN muhamadiah seharusnya ada untuk merenyahkan suasana. pencarian flow di hutan ada baiknya diperpanjang supaya film tidak monoton hanya berpusat kepada anak-anak dan sekolah muhammadiah saja. pemilihan tokoh_Lintang besar_tidak repr

DUALISME KENTUT

Adakalanya kita dihadapkan kepada dua pilihan yang kadar importenitasnya sama. Jika hanya mengambil yang satu maka tentu yang satunya akan terabaikan dan mungkin saja lenyap. Atau malah menjadi musuh. Itu yang saya rasakan sekarang. Saya juga seperti materi lainnya, tidak mungkin berada pada dua ordinat yang berbeda dalam waktu yang sama. Jika kemungkinan itu terjadi maka setan pun akan takut pada saya karena setan sebenarnya tidak berada pada waktu yang sama ketika terlihat menggandakan diri namun kecepatanlah yang membuat dia seperti berbilang. Mungkin itu akan terjadi jika kecepatan saya lebih dari 300.000 KM per second. Ah, memangnya setan itu ada? Sejauh ini memang saya belum ketemu. Dia akan ada ketika kita sedang takut. Karena sejatinya otaklah yang menciptakan setan itu. Setan hanyalah kegagalan indra dan otak manusia dalam menangkap dan mencerna gelombang dan impuls yang diterimanya. Apakah ini akan berlanjut pada perdebatan antara idealisme dan materialisme? Mungkin! Adakah i

MAYA VERSUS AHMAD DHANI

Seandainya dibuat cerita sinetron, kehidupan dua pegulat ini sepertinya akan memboyong sponsor paling banyak di televisi. Jangankan iklan pembalut wanita, iklan ”if there is a will, there is a way” nya Rizal Malarangeng pun akan tergugah untuk mendaftar disela-sela pariwaranya. Cerita kehidupan mereka telah menguntungkan banyak kalangan. Lihat saja berapa banyak program infotainment yang mengupas cerita kehidupan mereka berdua. Yang diuntungkan tentu para wartawan dan kalangan pertelevisian. Dan tahukah anda yang paling dirugikan adalah keluarga saya? Telah terjadi perdebatan yang saya sendiri tidak percaya akan terjadi. Kakak saya yang menurut saya seorang yang tidak mau sibuk dengan urusan remeh temeh seperti itu akhirnya tertangkap basah senang mengkonsumsi infotainment karena berdebat dengan argument hampir ilmiah bersama adik-adiknya. Dengan wajah yang paling tampan tingkat keluarga, lulusan UGM dengan IPK hampir cum laude, kuliah S1 hampir 7 tahun. Jika kami masih senang lagu-lag

TIPS KETIKA DIGONGGONG ANJING

Kawan, pernahkah kamu merasa tersinggung ketika digonggong anjing? Atau mungkin pernah dikejar anjing dan ingin sekali balas dendam? Jika pernah, anda tidak usah repot-repot untuk melakukan balas dendam. Ataupun menyumpahi pemilik anjing tersebut. Cukup dengan satu ramuan ajaib atau sebuah trik alamiah yang pernah saya lakukan ketika mencuri mangga waktu kecil dulu: duduklah! Ya, hanya dengan duduk ketika kita dikejar atau digonggong anjing maka anjing secara alamiah akan diam. Penelitian terakhir oleh saya pribadi ketika digonggong di samping Hotel Mataram sekitar tiga tahun yang lalu membuahkan hasil bahwa budaya anjing yang senang dengan tai manusia itulah penyebabnya. Ketika kita duduk, anjing mengharap sekali akan keluar sesuatu dari pantat kita. Dan siapa sich yang gak mau makan? Apalagi anjing! Itulah sedikit trik saya: semoga bermanfaat.

TUHAN TAHU TAPI MENUNGGU

Jujur, saya gak mau menayombongkan diri dengan hanya menulis hal-hal menarik di blog ini. Terlalu sombong jika saya menarsiskan diri dengan tampang rombeng bahkan minus seperti ini. Dua minggu yang lalu saya mengejek teman saya Ruli yang diberi undangan pernikahan oleh mantan pacarnya. “Sabar,” ungkap saya seolah memberi ketabahan dan ikut berduka cita yang terdalam, padahal dibalik itu terselip maksud biadab tak terperih: mengejek. Tuhan tahu tapi menunggu, begitu ungkapan yang dikutip Andrea Hirata dalam novelnya. Pembalasan itu tidak terjadi dalam rentang waktu yang lama seperti yang dialami Arai dalam novel Adensor. Dua minggu yang lalu, tumben-tumben mantan saya yang...jujur saja, masih ada sedikit rasa di hati ini....menelpon saya. Yehuii, minta balik ya, sorry ya aku gak bisa! Bisik hati ini sok jual mahal. “Halo.....” dan seterusnya...... “kalau bisa telpon aku kapan-kapan ya!” ungkapnya menutup percakapan. Hahaha, minta balik ini! Besoknya karena suatu hal, saya coba nelpon,

The 26 th Ramadhan 1429 H

I have arrived at my home town, exactly my village: Seteluk which is western of Sumbawa Island . Before arriving, i decided to enjoy my holiday at Mataram Lombok 2 days ago. Intersesting, absoloutly. I do anything there, shoping, and walking around. Lombok is one of interesting places that people whole the word come to take a rest there. It is beside Bali island. It will be just more than 30 minutes from Juanda airport or 7 hours from Denpasar if we go by ship. On ship (Lombok straight) I met with some people who want to go to Gili Island . They are from Swiss, Holland , and France . Many things that we had had a chat. One of them is a teacher for elementary school and it is same as me eventough I am still a student university at departement of education. According to our chat, we compaire about aducation in indonesia and swiss. Education in indonesia and swiss is Between land and sky. “How much is the salary there?” I said. "4000 US $” She answered.