KETIKA SURYA PUN MENGGELENG, DI SITULAH CINTA KAMI
Adakah melambai kepadamu kabut putih dalam semesta aksara sendu? Jika belum, biarkan aku jelaskan: Kami merangkai kata agar ungkapan sayang tak sehambar bunga-bunga layu Semua stanza dalam sajak yang kami buat diambil dari telaga hati dalam relung-relung purba Kami mewakili setiap hati yang gundah, sebagaimana surga mewakili hati Suhada Kami berbunga ketika sajak-sajak kami tidak mudah dipahami Karena kami ingin dimengerti dengan hati, bukan dengan mata, telinga, atau jasad-jasad kasar manusia bumi Bukankah cinta juga demikian? Adakah orang yang mengerti cinta? Cinta bukanlah indra, engkau tidak akan pernah mengerti Coba tanyakan saja kepada surya: “Adakah bumi memberi sesuatu atas cintamu kepadanya?” Engkau akan mendapatkan surya menggeleng lalu kemudian tersenyum, bahkan ketika bumi tak acuh dengan berselimut awan Kemudian kami mengemasnya dalam bungkusan riak-riak bunga Karena kami ingin melihatmu tersenyum ketika putih tak