MUSYAWARAH PUISI
Ketika aku merindu ribuan sajak tercipta Pun ketika sedih Apakah Tuhan memang tidak ingin kita berada dalam keabu-abuan? Segera mengambil warna dan melukislah Malam ini aku ingin melukismu dalam mimpiku Dan jika kau pun melukis Sudikah dikau melukisku? Tariklah kuasmu Gambarlah walau hanya batang hidungku Biar aku bisa bernapas dalam cinta (Malang 10/01/09) Terkadang aku ingin menjadi bantal guling saja biar bisa dekat padamu Menemani tidurmu Memberimu kenyamanan Yang walaupun resikonya ditendang, ditindih, dan dikentut Atau kamu masih ngompol? Tak apa Yang penting aku bisa melihat matamu Matamu yang indah nan damai Menusuk ulu hati Aku memandangmu dalam serambi surgawi Terbalut burQa laksana peri Aku ingin melihatmu terbalut gaun islami Karena itu citaku tertinggi (Malang, 12/01/09) Kita bagai dua noktah yang terhalang jarak dan waktu Yang hanya dekat dalam ruang gelombang digital Aku tau kalo jarak berbanding lurus dengan kecepatan dan waktu (s = v.t) Karenanya tak mungkin aku mengga