HIPOKONDRIA,ANXIETAS, DAN FOBIA
Ini adalah pengalamanku tentang sebuah penyakit yang boleh dikatakan sangat mengganggu dalam meraih kesuksesan pengidapnya.
Hipokondria atau hipokondriak
Merupakan sebuah gangguan psikologis yang pengidapnya merasa dirinya sakit padahal sebenarnya dia tidaklah sakit. Gangguan ini setidaknya telah menggangguku selama setidaknya lima tahun. Penyebabnya tidak lain adalah stress.
Pada waktu itu jantungku begitu sakit, sering cepat lelah, tangan dan kaki berkeringat, susah tidur, kurang nafsu makan, migren dan vertigo. Karena sakit yang demikian, aku merasa diriku terjangkit suatu penyakit yang membahayakan. Aku sering membaca tulisan tentang gejala-gejala seperti yang aku idap. Dari ciri-ciri tersebut aku membuat kongklusi sendiri bahwa aku mengidap jantung.
Semakin aku membaca tulisan yang memuat tentang gejala-yang aku idap dan kesesuainnya dengan yang aku rasa, gejala sakit yang aku rasakan semakin bertambah.
Kemudian aku memutuskan untuk medical chek-up, namun hasilnya jantungku tidak ada gangguan, begitu juga organ dan system lainnya. Hasil medical chek-up tersebut membuatku tenang. Namun, beberapa hari setelah chek up aku merasa gejala sakit tersebut timbul lagi.
Aku berpikir bahwa dokter sengaja menutupi penyakitku supaya aku tidak terbebani dan depresi. Dengan berpikir demikian aku menjadi sakit lagi. Gejala ini berulang-ulang muncul. Ketika aku chek up ke dokter lainnya juga tidak ada yang terganggu pada kesehatanku.
update-an:
Hipokondria merupakan buah dari anxiety atau ansietas (kecemasan) yang mendalam terhadap keadaan diri. Karena itu, biasanya para hipokondriak menjadi fobia terhadap keadaan yang menyebabkan timbulnya anxietas tersebut.
Berikut tanggapan dari seorang sahabat (Dian) yang mungkin bisa menenangkan para hipokondriak, Url friendsternya bisa dilihat di sini! dan foto cantiknya bisa dilihat di sini! hahaha :
Hipokondria atau hipokondriak
Merupakan sebuah gangguan psikologis yang pengidapnya merasa dirinya sakit padahal sebenarnya dia tidaklah sakit. Gangguan ini setidaknya telah menggangguku selama setidaknya lima tahun. Penyebabnya tidak lain adalah stress.
Pada waktu itu jantungku begitu sakit, sering cepat lelah, tangan dan kaki berkeringat, susah tidur, kurang nafsu makan, migren dan vertigo. Karena sakit yang demikian, aku merasa diriku terjangkit suatu penyakit yang membahayakan. Aku sering membaca tulisan tentang gejala-gejala seperti yang aku idap. Dari ciri-ciri tersebut aku membuat kongklusi sendiri bahwa aku mengidap jantung.
Semakin aku membaca tulisan yang memuat tentang gejala-yang aku idap dan kesesuainnya dengan yang aku rasa, gejala sakit yang aku rasakan semakin bertambah.
Kemudian aku memutuskan untuk medical chek-up, namun hasilnya jantungku tidak ada gangguan, begitu juga organ dan system lainnya. Hasil medical chek-up tersebut membuatku tenang. Namun, beberapa hari setelah chek up aku merasa gejala sakit tersebut timbul lagi.
Aku berpikir bahwa dokter sengaja menutupi penyakitku supaya aku tidak terbebani dan depresi. Dengan berpikir demikian aku menjadi sakit lagi. Gejala ini berulang-ulang muncul. Ketika aku chek up ke dokter lainnya juga tidak ada yang terganggu pada kesehatanku.
update-an:
Hipokondria merupakan buah dari anxiety atau ansietas (kecemasan) yang mendalam terhadap keadaan diri. Karena itu, biasanya para hipokondriak menjadi fobia terhadap keadaan yang menyebabkan timbulnya anxietas tersebut.
Berikut tanggapan dari seorang sahabat (Dian) yang mungkin bisa menenangkan para hipokondriak, Url friendsternya bisa dilihat di sini! dan foto cantiknya bisa dilihat di sini! hahaha :
wahyu, aq bca tlsn di blogmu ttg sakitmu. dah 5tahun ya? aq br beberapa minggu ini ngerasain semuanya.. klu aq anxietas. yang aq rasain di fisik sering jantung berdetak lebih cepat, sakit kpla, tegang di leher, sering keringetan, tangan sm kaki sering dingin ampe kya kesemutan gitu, gelisah, nafas jd kya sering tersekat. jadi perasaan jd ketakutan klu ditinggal sendiri, tkut kena penyakit parah, tkut gila, takut mati pdhal blm mampu ngasih "sesuatu" buat org tua.sama kya km aq jg suka browsing nyari2 gejala penyakit apa yg aq derita makin byk yg di baca jd kepikiran makin byk penyakit. aq jg sempat mikir kena penyakit jantung prksa jantung hasilnya normal, paru2 jg ga apa2, dokter THT biar tahu ada mslh di hidung atw tenggorokan ga yg nyebabpin sesak nafas, hasilnya normal, scan kepala normal jg, ampe ke dokter gigi tkut krn ada gigi yg rusak ampe gangan ke syaraf sm jantung tapi ga jg. nemu jawabannya di dokter syaraf. penyakit ini ada krm stres yg numpuk, hati yg susah nerima kenyataan, memori ga bahagia jauh lbh byk, otak yg terlalu di forsir berlebihan, kebiasaan begadang, ampe pola hidup yg ga sehat.sakit, cemas, semuanya emg ga enak. tapi aq jd tahu betapa besarnya kekuatan sebuah pikiran. ambil hikmahnya aja bro, sejak ngerasain sakit ini aq jd lebih byk beribadah minta ketenangan hati, berusaha untuk sedkit memikirkan pacar atau teman yg kdg nyakitin hati. coba nentuin tjuan hidup n ngejalaninnya pelan2. jadi nyadar juga klu ampe mati byk bgt "bekal" yg blm aq punya semuanya ngedorong aq bwt lbh peka sm yg membutuhkan. kunci semuanya cm ada di diri kita sendiri juga ijin Tuhan, dokter cm bs ngasih penenang.salam kenal buatmu teman
Terus solusinya bagaimana?
Dari pengalaman yang saya geluti selama 10 tahun, inti dari hipokondriak adalah rasa takut akan kematian. Kenapa kita takut? Bukankah kematian itu pasti? Ya karena konsep tentang kematian itu sendiri belum jelas. Apakah surga itu ada ? Neraka itu ada? Oleh karena itu hal yang membantu saya dalam masa penyembuhan waktu itu adalah menguatkan iman saya. Saya banyak baca buku agama, sholat, berkontemplasi, membaca buku psikologi klinis. Itu saja! Alhamdulillah ketakuatan itu selama lima tahun ini sudah hilang.
salam kenal mas
BalasHapusmakasi banget tulisannya mas, akhirnya dapet sumber yang berbahasa indonesia hehehe
aku kira aku saja yg begitu...thx atas infonya.dokterku pernah bilang aku ini punya penyakit 'kelewat cemas'.
BalasHapuswah sama yg aku rasain..gara2 kebanyakan browsing internet..katanya dengan metode hypnosis/hypnotherapy bisa ngobati hipokondria..ada yg pernah coba??
BalasHapussama yang saya alami. rasanya sangat tidak enak...sering nafas sangat pendek. dada nyeri 1-3 detik... lalu cemas datang dan ga bisa nafas dengan enak. ternyata, saat cemas, asam lambung naik dan banyak gas di dalam perut, coba minum SPRITE untuk memicu sendawa sehingga gas dalam perut bisa keluar dan bisa nafas lega lagi. meskipun demikian, segala macam hal kecil yang berhubungan dengan dada dan jantung, benar2 membuat kuatir. misal sedikit nyeri di dada, akan memicu saya untuk langsung cemas. ada masukan? thanks
BalasHapusAsal loe tau,,gw maniak hipokondriak!!!hore...thx buat tulisannya,gw jadi tau knapa dengan mental gw,
BalasHapuswah wah, seandainya saya dapat bacaan ini jauh beberapa tahun yang lalu, atau tau bahwa banyak yang mengeluhkan hal serupa di blog / internet, tentu sudah banyak waktu berharga yang tidak terbuang percuma untuk meraih kesuksesan diri :). saya juga sama, penyebabnya tepat sekali, stress berat. dan jika berkaca pada diri sendiri, kemungkinan penderita lain juga memiliki sifat yang sama yaitu cenderung lebih tertutup sehingga pikiran ibarat terkunci dalam diri sendiri. saya mengalami sekitar akhir 2000-2001, setelah lebih dari 5 tahun mulai sembuh perlahan-lahan, namun tidak bisa dikatakan sembuh total karena ada faktor anxietas tadi, yaitu cemas yang terlalu berlebihan. sampai sekarang juga walaupun tahu sumber masalah tapi masih terus berusaha untuk menyembuhkan secara total, hikmahnya adalah menemukan jalan agama sebagai penenang diri. pelajaran sangat penting yang saya temukan dan semoga bisa membantu rekan-rekan lain adalah mengunci pikiran. kita seringkali meremehkan kekuatan pikiran sendiri, jadi klo ada sesuatu seperti nyeri di dada, akan ada test sekolah / kerja, dpt musibah, dsb terlalu dipikirkan sendiri dan terlibat dalam kemelut pikiran yang terus menerus. agar tidak keterusan perlu dikunci pikiran sendiri, yaitu dengan dilawan dan tidak dipikirkan. bisa dengan perbanyak aktivitas positif, meninggalkan kondisi sendirian, menghargai diri sendiri dengan pencapaian2 positif walaupun porsinya kecil namun pencapaian positif akan membantu membentuk pikiran positif. ibadah dan mendekatkan diri pada tuhan memang jalan terbaik, tp untuk bisa mencapai kondisi tenang ketika mengingat tuhan tidak mudah sehingga bisa dimulai dengan hal-hal lain. benar seperti yang dikatan di blog ini, belajar menerima dan memaklumi kenyataan hidup sangat penting untuk sedikit demi sedikit mengurangi ketegangan serta kecemasan. insya allah.
BalasHapus