CHILDREN OF HEAVEN

Bayangan wajah-wajah itu kembali membawaku dalam ruang dan waktu masa lalu. Anak-anak itu, guru-guru itu. Sebuah dimensi yang tidak akan pernah aku lupakan. Begitu polosnya anak-anak itu, begitu mulianya guru-guru itu. Aku bukanlah manusia yang meyakini bahwa segala sesuatu adalah kebetulan. Aku yakin bahwa setiap perubahan gaya dan berubahnya bentuk energi pada sistem kosmos ini adalah tunduk kepada kehendak-Nya.

Adakah Tuhan itu? Sebuah pertanyaan yang membuat bingung para ilmuan ateis tapi tidak bagiku. Jika para ilmuan itu meneliti segala bidang ilmu dari membelah sel, mengkodekan DNA sampai kepada ilmu makrokosmos dengan meneliti sistem alam untuk membuat kongklusi tentang ada tidaknya Tuhan namun bagiku cukup hanya dengan satu buah observasi dan perenungan; melihat anak-anak. Ya, melihat anak-anak. Anak-anak itu. Kenapa kita begitu cinta kepada anak? Andaikan tudak ada cinta, mungkinkah aku ada?

Aku tidak yakin akankah populasi makhluk hidup akan bertahan jika rasa cinta seorang ibu kepada anaknya tidak ada. Hanya dengan sebuah tangisan seorang bayi yang lemah lunglai tak berdaya dapat terpenuhi semua kebutuhannya dari seorang ibu yang begitu mencintainya. Pernah aku berpikir seandainya insting cinta seorang ibu itu tidak ada maka aku juga tidak akan ada. Siapakah yang menurunkan cinta itu kepada seorang ibu? Pertanyaan itulah yang menjawab pencarianku akan adanya Tuhan.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

KEKURANGAN FILM LASKAR PELANGI

SATERA JONTAL

DATU SERAN KEDINGINAN