ALL ABOUT LOVE

Aku tetap sayang sama kamu!” lirihnya sambil menutup air matanya dengan helm. Gampang sekali wanita mengeluarkan air matanya. Mungkin itulah senjata terampuh untuk menutup rasa bersalah dan rasa benar dirinya.

Aku duduk dibawah pohon mangga tepat di depan bangunan tua berpenghuni. Banyak tatapan dari berbagai arah melihat kami penasaran, risih, malu karena dilihat, namun cinta dan rasa dikhianati telah merasuk kedalam perasaanku menutup rasa itu.

“Bagaimana pun kamu telah bohong!” Geramku. Tak bisa kupungkiri, air mataku juga jatuh tak terbendung oleh kelaki-lakianku. Aku mudah sensitive jika merasa benar dan dalam hal ini aku merasa diri benar, dan walaupun hanya “merasa”.

“Kamu telah memutuskanku berkali-kali atas nama Tuhan dan seseorang datang membuatku nyaman lebih dari kamu! Maafkan aku!!” Ungkapnya, sambil terlihat butiran air matanya jatuh di irigasi-irigasi hidungnya yang mancung.

Langit gelap terasa, bahkan burung yang sedang makan di atas mangga seakan menertawai dan mengejekku. Ingin aku lempar burung itu dengan batu, mengusir. Sementara orang-orang pun menatap kami heran. Aku tak tahu apa yang mereka pikirkan tentangku, tentang kami. Sepasang laki-laki dan perempuan menggunakan helm tertutup namun duduk tak berkendaraan. Sebuah keganjilan yang terorganisir, mungkin begitu pikir mereka melihat kami.


OK, aku akan ingat masa-masa itu. Disini, dihati.
“Kita begitu berbeda dalam segala, kecuali dalam cinta” Ungkap Soe Hok Gie.

Sekarang kamu telah berjalan dengan apa yang kamu anggap baik untuk dirimu wahai masa laluku.
Aku tidak akan mengikuti perspektifmu terhadapku,
dan kamu sekali-kali tidak akan mengikuti perspektifku terhadapmu.
Bagimu perspektifmu,
dan bagiku perspektifku.
Kamu tahu apa yang terbaik bagimu,
Dan aku pun tahu mana yang terbaik buat kita.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

DATU SERAN KEDINGINAN

KEKURANGAN FILM LASKAR PELANGI

SATERA JONTAL