Jika bapak-bapak dan ibu-ibu berjalan ke universitas negeri malang, bapak-bapak dan ibu-ibu akan diajak terkesima dan malu atas kalahnya intelektualitas dengan yang namanya uang. Entah berapa jumlah uang yang diterima oleh pihak universitas dari biaya iklan ini. Di taman, di perpustakaan, di papan pengumuman, di pintu gerbang, nampang iklan rokok yang mengiris hati. Ironisnya, jumlah tulisan Universitas dengan jumlah tulisan rokok hampir sama banyaknya pada billboard yang ada. Setiap ada tulisan yang bertuliskan Universitas Negeri Malang, hampir pasti ada lambang rokok ’jahannam’ itu disampingnya.
Ajakan-ajakan untuk memelihara kesehatan tampaknya percuma ketika sebuah institusi tempat dimana kebijaksanaan itu diambil seolah-olah cuek dengan bahaya dari yang dimaksud. Hal ini sama saja dengan membunuh pendidikan itu sendiri. Bukankah pendidikan adalah sesuatu yang tidak berpihak dan independen. Jika pendidikan berpihak pada uang, untuk apa lagi kita bersusah-susah melakukan penelitian ilmiah tentang sesuatu hal. Toh semua akan ditutup oleh seperti yang terjadi di atas. Sepertinya akan percuma jika saya berteriak-teriak kepada anak murid saya untuk melarang merokok sementara tempat gurunya mengambil pendidikan itu sendiri disponsori oleh rokok. Huh, memalukan!
Ya..gitulah kalo ni jaman digenggam erat ma yang namanya kapitalisme.....hancur semuanya.......SALAM KEHANCURAN KAPITALISME!!!!!!!!!!!!!
BalasHapusPemerintah yang ada sekarang memang tidak memperhatikan pendidikan, dibuktikan dengan banyaknya siswa yang terlantar dan guru yang tidak terjamin kehidupannya.
BalasHapussaran pasang aja widget infogue.com, bisa nambah pengunjung ke blog kita lho.
seperti di blog wathasiwa yang baru buat..hehe
http://www.padhepokananime.blogspot.com/
artikel anda watashiwa submit di:
http://pendidikan.infogue.com/universitas_negeri_malang_dan_iklan_rokok
trimakasih ya!
BalasHapus