GUNUNG KAWI
Jika Gunung Kawi dijadikan wisata alam oleh Pemda Kabupaten Malang itu tidaklah salah. Pemandangan yang disajikan oleh gunung ini cukuplah membuat hati sejuk. Pemandangan sawah, kebun petani, pohon yang rindang dan hijau akan mudah kita temui di sisi jalan. Namun, di sisi lain hal ini sungguh bertentangan dengan niat para pengunjungnya. Hampir seratus persen pengunjungnya berkunjung ke Gunung Kawi untuk bersiarah sambil diam-diam maupun terang-terangan berdoa untuk kemaslahatan finansial mereka. Budi misalnya, seorang pengunjung dari jawa tengah mengaku ingin ke Gunung Kawi untuk berdoa di makam Gunung Kawi agar bisa membayar SPP untuk semester depan kuliahnya.
Tidak berbeda dengan Budi, adalah Fajar (nama senenarnya) seorang mahasiswa Universitas Negeri Malang asal Rembang (tempat kelahiran ibunda tercinta: Kartini), ketika ditanya oleh penulis tentang alasannya ke Gunung Kawi, dia menjawab secara diam-diam bahwa dia ingin bisa hidup normal: bisa tertarik pada lawan jenis, selama ini dia tertarik dengan binatang dan tumbuh-tumbuhan terutama jenis padi-padian.
Itulah beberapa alasan para pengunjungnya. Entah mereka buta atau tidak mereka seharusnya berfikir dari foto pemandangan di bawah ini.
Jika benar Gunung Kawi bisa membuat status finansial kita baik maka pemandangan foto yang diambil dari pemukiman penduduk yang berjarak tidak lebih dari 100 meter dari makam Gunung Kawi ini tidak akan ada. Mereka bisa setiap hari berdoa untuk meminta kekayaan untuk membuat rumah bergaya apartemen, penghidupan yang layak, namun apa yang terjadi? Foto di atas saya kira akan menjawab. Jadi saya bisa menyimpulkan bahwa mencari pesugihan di gunung kawi adalah Hoax.
good
BalasHapusfajar dan budi dalam laporan tersebut adalah teman satu kelas di kampus penulis...;)
BalasHapus