ALL ABOUT MENCURI

Di saman sulit seperti sekarang, ada saja cara orang untuk melanjutkan kehidupannya: entah itu untuk memenuhi kebutuhan fisiologisnya maupun psikologisnya. Setidaknya ada 1001 macam cara orang cari makan (H.Rhoma Irama, 1992). Salah satu cara dari seribu-satu cara yang disebutkan tadi adalah mencuri. Kata mencuri kadang bermakna konotatif maupun denotatif tergantung dari kata yang disandingnya. Mencuri hati, dalam: Stop kau mencuri hatiku (Iis Dahlia, 2000) bisa diartikan konotatif karena dari perkawinan dua kata ini menghasilkan makna leksikal yaitu mengambil hati orang yang dicuri tersebut.

Berikut contoh pencurian hati yang dilakukan oleh salah seorang pencuri hati di sebuah kediaman mahasiswa Sumbawa Barat-Malang:

1. Pencuri yang sudah teridentifikasi berinisial F sedang memastikan semua aman, memandang sekeliling, dan huppp!

100_2816

2. F berusaha masuk walaupun sebenarnya pagar telah dipasang setrum listrik arus kuat . Menurut pengakuannya (F. Red), dia kebal terhadap listrik karena dia memang jarang bayar listrik (gak nyambung kan?). Setelah dipaksa untuk mengaku, F kebal terhadap listrik karena dia sering minum susu kuda liar yang membuatnya ber-arus lebih kuat lagi.

100_2819

3. F kabur setelah mencuri hati salah seorang penghuni asrama.

wahyuningsih

4. Salah seorang korban yang telah diambil hatinya bernama Wahyuningsih Bunga Indah Supardjo.

Note : all words in this post is just a fake. The same name and occurrence happened incidentally.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DATU SERAN KEDINGINAN

KEKURANGAN FILM LASKAR PELANGI

SATERA JONTAL