DI SEBUAH RINDU DENGAN TUHAN

Aku tumbuh seperti spora yang mekar selepas hujan berkabut

Aku rindu kepada mentari yang meniadakanku dalam satu putaran terik

Di antara tumpukan jerami yang sayup-sayup mengering menyatu

Aku rindu kepada-Mu ya Allah

Sebuah rindu azali menjelang Muharam yang basah

Apakah Hari Kebangkitan itu seperti jamur dalam maya bumi, yang tiada menjelma ada?

Pelan-pelan air mataku jatuh

Bergunung sukur kepada-Mu Ya Muqollibal Qulub

Aku sedang menagis rindu

Dan ingin berbagi tangis

Pernahkah dikau menangis karena-Nya?

Aku pernah dan sedang

Seiring sajak ini kuakhiri dengan titik.

Di sebuah petang yang jingga

(Malang Pukul 18.26, 12 Desember 2009)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DATU SERAN KEDINGINAN

KEKURANGAN FILM LASKAR PELANGI

SATERA JONTAL