FILM SANG PEMIMPI


Fluktuasi emosi, itulah kata-kata yang tepat untuk menggambarkan film Sang Pemimpi. Film sekuel dari Laskar Pelangi ini membuat saya terhenyak kaget. Betapa tidak, dalam hitungan detik kekonyolan secara tiba-tiba berganti kesedihan, kemudian dengan cara mengejutkan, Riri Riza, sang sutradara, mengganti suasana hati penonton dengan menyelipkan satiran-satiran unik khas Andrea Hirata. Memang ini pekerjaan penulis skenario/script, namun apresiasi two thumbs up patut dan harus diberikan kepada team Sang Pemimpi. Sebagai contoh, film Kambing Jantan, suskses novel/buku-nya ternyata tidak membuat filmnya juga sukses, walaupun script-nya ditulis oleh Raditya Dika sendiri.


Mengangkat kehidupan rural ke dalam sebuah novel dan film memang selalu lebih menarik dari pada mengankat kehidupan urban yang terkesan mengada-ada. Dengan menggunakan alur menoleh ke belakang, film ini berjalan mundur dari latar dan setting 1990 di Bogor, kemudian berlanjut ke Manggar dan kembali lagi ke Bogor. Pengaturan plot-nya juga sangat pas dengan pesan-pesan yang akan diselip di dalamnya. Sinematografinya pun sangat indah, pengambilan dan pemilihan scene angle-nya sangat pas dengan gerak dan pesan acting yang diperankan pemain.


Jika boleh mengkritisi, hampir tidak ada improvisasi atas novel best seller ini, Riri Riza nampaknya menterjemahkannya secara leterlek hampir 100 persen dari isi novel, jadi jika anda pernah membaca novelnya, maka anda bisa menebak adegan-adegan final yang akan terjadi. Ending dalam film ini pun membuat saya gak ngeh, mungkin Miles production tidak mempunyai modal atau apa, kota Brussel-nya kok bukan brussel yang sesungguhnya ya?


Dalam durasi 2 x 60 menit pas (menurut hitungan HP saya), film ini bisa menghadirkan belasan tawa dari penonton. Jika pun juga boleh menilai, kalau Laskar Pelangi mendapat nilai 6, maka Sang Pemimpi saya beri nilai 7,5. Highly recommended, deh!




Komentar

Posting Komentar

Silahkan tuliskan komentar !!

Postingan populer dari blog ini

KEKURANGAN FILM LASKAR PELANGI

SATERA JONTAL

DATU SERAN KEDINGINAN